http://beasiswadataprint.com/
Pelajar Indonesia
Senin, 12 Agustus 2013
Sabtu, 29 Desember 2012
Rabu, 24 Oktober 2012
Asyiknya Belajar Matematika
Ada
yang bilang belajar matematika itu sulit, mumet, BeTe, gak kuku gak nana gak
lala. Kalaupun belajar matematika itu susah, mungkin frekuensi belajar dan
latihannya yang masih kurang. Kalau begitu pantas saja terasa sulit. Apapun bisa
sulit kalau tidak dicoba dan dilatih. Jangan merasa tidak bisa sebelum belajar,
mencoba dan melatih. Satu lagi yang paling penting, masih mau kaga belajarnya ?
Secara
pribadi saya sangat prihatin, karna masih banyak diantara kita yang masih
(maaf) tulalit dalam operasi dasar matematika.
Banyak
cara yang bisa digunakan agar anak menyukai dan mudah mengerjakan soal
Matematika. Anggapan Matematika sulit bisa jadi karena metode pembelajarannya
yang membuat anak susah memahami pelajaran ini. Ada sebuah metode yang bisa
membuat Matematika menjadi menyenangkan, namanya Metode Gasing, yang merupakan
singkatan dari gampang, asyik, dan menyenangkan. Sesuai dengan namanya, metode
ini menggunakan cara unik untuk memudahkan anak mengerjakan soal-soal
Matematika.
"Matematika
dengan Gasing sebenarnya sangat sederhana dan mudah, semua orang bisa, semua
orang tahu," kata Ahmad Bashari, murid dari tokoh Sains dan Matematika, Yohannes
Surya, Sabtu (6/10/2012) pada suatu seminar di Bekasi.
Secara
rinci ia menjelaskan bagaimana Gasing dapat membuat seorang anak bahkan orang
tua agar mampu memahami soal-soal Matematika dengan cara mencongak (menghitung
di luar kepala). Selain itu, metode ini mengajak anak-anak untuk terbiasa
dengan cara menghitung yang terbalik. Misalnya, untuk penjumlahan dua digit,
dimulai dari satuan terbesarnya.
"Misalnya
37 ditambah 26, kita menjumlahkan dulu angka 3 dengan angka 2 dan ditambah
satu, berarti 6. Baru kemudian menjumlahkan 7 dengan 6, yaitu 13. Tapi tulis
saja 3, karena angka 1 sudah ditulis di depan. 37 ditambah 26 itu hasilnya 63.
Lebih cepat," jelasnya.
"Anak
akan terbiasa mengerjakan soal Matematika dengan cara mencongak. Jadi, semua
soal Matematika bisa dikerjakan di luar kepala, artinya tidak menulis dan menghitung
jari," ujar pria itu kembali.
Anak
yang ingin menggunakan metode ini harus memenuhi syarat kunci terlebih dahulu.
Syaratnya, menguasai penjumlahan 1 sampai 20. "Misalnya 9 ditambah 7,
harus langsung cepat menjawab 16. Selain itu, tentunya juga menguasai perkalian
1 sampai 10. Setelah itu baru bisa ngebut mengerjakan soal-soal yang lain. Dua digit,
tiga digit, atau berapa pun tidak dikerjakan dengan menyusun ke bawah
(ditulis). Semua harus dilakukan di luar kepala," ujarnya.
Minggu, 14 Oktober 2012
Pengaruh Handphone Terhadap Pelajar
"Hari gini nggak punya HP" itu yang biasanya dikatakan
oleh teman-teman kita jika kita tidak mempunyai HP. Jaman sekarang HP sudah
menyebar ke semua kalangan, mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas.
Walaupun untuk kalangan bawah sangat sulit untuk mencapai keinginan mempunyai
HP dengan cara meminta secara paksa kepada orangtua dengan berbagai alasan.
Biasanya alasan mereka untuk mempunyai HP adalah :
Biasanya alasan mereka untuk mempunyai HP adalah :
1)Untuk mempermudah komunikasi
Untuk memudahkan berhubungan dengan orangtua, teman, bahkan pacar (jika punya). HP memang tepat untuk pelajar yang mempunyai tempat tinggal jauh dari sekolah.
2)Untuk dapat mengikuti mode yang telah trend dengan bahasa yang gaul
Misalnya seorang pelajar ber-sms dengan menggunkan kata yang lebih singkat dan lagi trend di kalangan pelajar.
Dampak penggunaan HP terhadap pelajar itu sangat membahayakan jika
digunakan dengan maksud yang tidak jelas dan dapat merugikan baik diri sendiri
maupun orangtua. Guru juga sangat dirugikan oleh HP. HP dapat menghambat
pemberian pelajaran kepada para pelajarnya.
Dampak negatif yang ditimbulkan oleh HP :
Dampak negatif yang ditimbulkan oleh HP :
1)Konsentrasi belajar menurun
Konsentrasi terhadap pelajaran menjadi berkurang karena lebih mementingkan HP mereka yang digunkan untuk ber-sms sama teman maupun membalas sms dari teman. Terlebih lagi sekolah yang memiliki pengawasan yang kurang ketat sehingga para siswa memiliki waktu luang untuk ber-sms.
2)Pengeluaran menjadi bertambah / boros
Dengan anggaran orangtua yang serba minim para siswa memaksa orangtuanya untuk dapat dibelikan HP. Belum lagi para pelajar setelah itu harus meminta uang kepada orangtua untuk membeli pulsa setip bulan bahkan setiap hari.
3)Meningkatnya video porno dan kata-kata yang tidak senonoh
Ini adalah akibat yang paling berbahaya dalam penggunaan HP oleh para pelajar. Mereka menggunakan HP dengan tujuan yang menyimpang contohnya seperti mengisi video porno kedalam HP dan menggunakan kata-kata yang tidak senonoh.
Dari sepengatahuan saya HP itu lebih banyak keburukannya dari pada manfaatnya. Lebih baik jika guru memperbolehkan para siswanya untuk membawa HP atau sekedar mengaktifkannya saja. Pasti dengan larangan membawa HP ke sekolah para siswa akan melakukan protes kepada guru mereka. Toh apakah dengan cara itu para guru dapat menghentikan penyalah gunaan HP oleh para siswa?. Tentu saja itu tidak dapat menghentikan penyalah gunaan HP. Walaupun terdapat video atau gambar yang tidak senonoh dan sudah dihapus oleh para guru,itu akan sia-sia jika nanti dirumah para siswa mengisi kembali HPnya dengan gambar atau video yang tidak senonoh. Sebaiknya pihak sekolah melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
1)Memberikan penjelasan kepada siswa dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh HP. Tentu guru harus menjelaskan dengan sejujur-jujurnya dan sejelas-jelasnya kepada para siswanya agar dapat mengerti tentang bahaya HP.
2)Pada setiap pertemuan dengan para orangtua siswa, yang biasanya terjadi pada waktu pengambilan rapot dengan diselingi pemberian penyuluhan tentang bahaya HP terhadap para anak-anak mereka dan segera menegur mereka.
3)Secara berkala pihak sekolah melakukan operasi terhadap benda-benda yang dilarang dibawa ke sekolah agar tidak mengurangi konsentrasi belajar.
Kamis, 11 Oktober 2012
Menjadi pelajar yang baik
Sebagai
siswa atau pelajar yang baik wajib mengikuti semua peraturan atau tata tertib
di tempat kita belajar, seperti masuk sekolah dan pulang jam berapa, harus
pakai seragam apa, apa saja yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan dan
sebagainya. Mengikuti peraturan di sekolah biasanya tidak susah untuk kita
lakukan.
Ada hal
lain yang harus diperhatikan sebagai pelajar yaitu sikap dan perilaku kita di
luar sekolah. Karena lebih banyak waktu yang kita habiskan di luar sekolah dari
pada di dalam lingkungan sekolah. Tentu sebagai pelajar kita harus menerapkan
sikap atau akhlak yang baik, maksudnya tingkah laku, kata-kata maupun
penampilan kita harus sesuai dengan status kita yaitu pelajar. Misalnya dengan
yang lebih tua harus menghormati, sedangkan kalau yang lebih muda harus bisa
memberikan contoh yang baik jangan malah meremehkan atau memamerkan kemampuan
yang dipunyai.
Demikian
pula penampilan kita harus sewajarnya sebagai seorang pelajar, harus dihindari
misalnya bagi yang wanita memakai cat kuku, lipstic apalagi cat rambut yang
mencolok dan bagi yang pria harus memotong rambut menjadi pendek dan rapi dan
sebagainya. Selain sikap dan perilaku kita juga harus tetap menjaga semangat
yang tinggi untuk belajar, karena belajar adalah tugas utama kita, ada yang
bilang pekerjaan pelajar adalah belajar.
Tanpa
belajar kita tidak mungkin bisa pandai. Yang harus diperhatikan adalah
penggunaan waktu. Setiap orang mempunyai waktu yang sama yaitu 24 jam, tinggal
bagaimana mengisi waktu tersebut. Di Jepang kabarnya orang sangat menghargai
waktu, mereka memanfaatkan waktu luang seperti waktu sedang mengantre atau
menunggu kendaraan dengan membaca. Pasti hal seperti itu juga bisa di terapkan
dinegara lain khususnya oleh para pelajar di Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)