Ada
yang bilang belajar matematika itu sulit, mumet, BeTe, gak kuku gak nana gak
lala. Kalaupun belajar matematika itu susah, mungkin frekuensi belajar dan
latihannya yang masih kurang. Kalau begitu pantas saja terasa sulit. Apapun bisa
sulit kalau tidak dicoba dan dilatih. Jangan merasa tidak bisa sebelum belajar,
mencoba dan melatih. Satu lagi yang paling penting, masih mau kaga belajarnya ?
Secara
pribadi saya sangat prihatin, karna masih banyak diantara kita yang masih
(maaf) tulalit dalam operasi dasar matematika.
Banyak
cara yang bisa digunakan agar anak menyukai dan mudah mengerjakan soal
Matematika. Anggapan Matematika sulit bisa jadi karena metode pembelajarannya
yang membuat anak susah memahami pelajaran ini. Ada sebuah metode yang bisa
membuat Matematika menjadi menyenangkan, namanya Metode Gasing, yang merupakan
singkatan dari gampang, asyik, dan menyenangkan. Sesuai dengan namanya, metode
ini menggunakan cara unik untuk memudahkan anak mengerjakan soal-soal
Matematika.
"Matematika
dengan Gasing sebenarnya sangat sederhana dan mudah, semua orang bisa, semua
orang tahu," kata Ahmad Bashari, murid dari tokoh Sains dan Matematika, Yohannes
Surya, Sabtu (6/10/2012) pada suatu seminar di Bekasi.
Secara
rinci ia menjelaskan bagaimana Gasing dapat membuat seorang anak bahkan orang
tua agar mampu memahami soal-soal Matematika dengan cara mencongak (menghitung
di luar kepala). Selain itu, metode ini mengajak anak-anak untuk terbiasa
dengan cara menghitung yang terbalik. Misalnya, untuk penjumlahan dua digit,
dimulai dari satuan terbesarnya.
"Misalnya
37 ditambah 26, kita menjumlahkan dulu angka 3 dengan angka 2 dan ditambah
satu, berarti 6. Baru kemudian menjumlahkan 7 dengan 6, yaitu 13. Tapi tulis
saja 3, karena angka 1 sudah ditulis di depan. 37 ditambah 26 itu hasilnya 63.
Lebih cepat," jelasnya.
"Anak
akan terbiasa mengerjakan soal Matematika dengan cara mencongak. Jadi, semua
soal Matematika bisa dikerjakan di luar kepala, artinya tidak menulis dan menghitung
jari," ujar pria itu kembali.
Anak
yang ingin menggunakan metode ini harus memenuhi syarat kunci terlebih dahulu.
Syaratnya, menguasai penjumlahan 1 sampai 20. "Misalnya 9 ditambah 7,
harus langsung cepat menjawab 16. Selain itu, tentunya juga menguasai perkalian
1 sampai 10. Setelah itu baru bisa ngebut mengerjakan soal-soal yang lain. Dua digit,
tiga digit, atau berapa pun tidak dikerjakan dengan menyusun ke bawah
(ditulis). Semua harus dilakukan di luar kepala," ujarnya.